Pada hari Sabtu, 25 Mei 2024, STIT Darul Fattah merayakan hari jadinya yang ke-17 dengan penuh semangat dan antusias. Sejumlah kegiatan menarik diselenggarakan untuk memeriahkan acara tersebut, termasuk perlombaan lomba kreasi masakan Nusantara, pidato, tilawah, video Pembelajaran Interaktif, dan lomba content creator.
Para peserta menunjukkan kreativitas dan kemampuan terbaik mereka dalam berbagai bidang. Lomba kreasi masakan Nusantara menghadirkan kelezatan kuliner Indonesia yang beragam, sementara lomba pidato dan tilawah menonjolkan kefasihan dan keindahan dalam berbicara dan melantunkan ayat-ayat suci. Selain itu, lomba video Pembelajaran Interaktif memberikan wadah bagi para pendidik untuk berbagi metode pengajaran yang inovatif, dan lomba content creator menyajikan konten-konten positif dan edukatif yang kreatif.
Tidak hanya itu, STIT Darul Fattah juga menggelar acara besar pada hari Minggu, tanggal 26 Mei 2024, dengan menyelenggarakan seminar Nasional bertema “Mewujudkan Sikap Moderasi Beragama dalam Dunia Pendidikan”. Narasumber yang dihadirkan dalam acara tersebut adalah Deputi 6 Kemenko PMK RI, Prof. Dr. Warsito, DEA, Ph.D., serta Kepala Pusat Moderasi Beragama UIN Raden Intan Lampung, Riski Gunawan, M.Pd.
Acara dimulai dari sambutan oleh Ketua STIT Darul Fattah, Dr. Nurkholis, Lc., M.A. dan sambutan dari Ketua Yayasan Darul Fattah, KH, Aryasin, S.Pd.I. yang dalam sambutannya menyambut baik acara Seminar Nasional Moderasi Beragama dan berha kegiatan serupa bisa diadakan kedepannya.
Adara selanjutnya, Seminar Nasional Moderasi Beragama yang dimoderatori oleh Wakil Ketua STIT Darul Fattah, Doni Sastrawan, M.Pd.I. Dan selaku narasumber pertama dari Deputi 6 Kemenko PMK RI, Prof. Dr. Warsito, DEA, Ph.D.
“Moderasi beragama? Bukan untuk mendangkalkan aqidah, tapi justru malah ingin melindungi. Yang di moderasi bukan agamanya, tapi cara kita beragama nya. Tetap wajib meyakini agama kita yg paling benar”. Ujar Prof. Dr. Warsito, DEA, Ph.D.,
“Dalam beragama tidak ada yang namanya menggurui, saling bertoleransi dan menghargai”. Tambahnya.
Narasumber berikutnya, Rizki Gunawan, M.Pd. menjelaskan tentang pentingnya moderasi beragama. “Kita harus menjaga toleransi beragama dan tidak boleh mengklaim kita yang paling benar, karena jika kita menyalahkan orang lain, itu yang memicu perpecahan”.
Seminar ini bertujuan untuk membahas pentingnya sikap moderasi beragama dalam konteks pendidikan, serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkannya. Diharapkan seminar ini akan memberikan wawasan yang berharga bagi para peserta dalam membangun masyarakat yang toleran dan harmonis.
Dengan perayaan milad yang diisi oleh berbagai kegiatan kreatif dan seminar yang mendalam, STIT Darul Fattah telah menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan pendidikan yang berkualitas dan mempromosikan nilai-nilai moderasi beragama. Selamat